Senin, 16 Januari 2012

BAB V WISATA KULINER DI PANTAI BAROMBONG MAKASSAR


BAB V
ACUAN PERANCANGAN

A.    Konsep Dasar Perancangan Makro
1.      Tapak
Berdasakan parameter yang ditentukan dalam pendekatan konsep perancangan maka Danau Mawang sesuai dengan hasil survey adalah sebagai berikut :

                    Gambar 5.1 Peta Kondisi Tapak
                 (Sumber: Hasil Modifikasi Google Earth)

Sesuai dengan gambar peta kondisi tapak di atas lokasi site pada kawasan pantai Barombong dapat di tempuh dengan melalui Jalan Permandian Alam yang merupakan poros dari jalan provinsi yang menghubungkan Kota Makassar , Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar.


PADA LAMAN INI KAMI HANYA MENAMPILKAN PRATINJAU
UNTUK LEBIH LENGKAP SILAHKAN UNGGAH UNGGAH DISINI

BAB IV WISATA KULINER DI PANTAI BAROMBONG MAKASSAR


BAB IV
PENDEKATAN KONSEP PERANCANGAN

A.    Pendekatan Konsep Dasar Makro
1.      Pendekatan Penentuan Lokasi
Lokasi penelitian ditentukan oleh potensinya untuk berkembang, ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :
a.       Sesuai dengan RUTRK
Dalam Review Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Makassar Kawasan Wisata Pantai Barombong merupakan kawasan yang masuk pada Wilayah Pengembangan (WP) IV Dengan dasar kebijakan utamanya mengarah pada pengembangan kawasan secara terpadu untuk pusat kegiatan kebudayaan, pusat bisnis global terpadu yang berstandar internasional, pusat bisnis, pariwisata terpadu dan pusat olahraga terpadu yang sekaligus menjadi sentra primer baru serta sentra selatan kota.

PADA LAMAN INI KAMI HANYA MENAMPILKAN PRATINJAU
UNTUK LEBIH LENGKAP SILAHKAN UNGGAH UNGGAH DISINI 

BAB III WISATA KULINER DI PANTAI BAROMBONG MAKASSAR


BAB III
TINJAUAN KHUSUS
A.    Gambaran Umum Kota Makassar



 Gambar 3.1 Peta Sulawesi Selatan
(Sumber : www.Makasssar.go.id)

Kota Metropolitan Makassar adalah ibukota dari propinsi Sulawesi Selatan. Sebelumnya bernama Kotamadya Ujung Pandang. Kota Makassar terkenal sebagai kota "Angin Mamiri", yang berarti “kota hembusan angin sepoi-sepoi basah”. Dan juga terkenal dengan "Pantai Losari"nya yang indah, yang terkenal sebagai 'meja terpanjang' karena pengunjung dapat menikmati berbagai hidangan lezat sambil menikmati hembusan angin laut yang menyegarkan dan menyaksikan terbenamnya matahari serta keindahan panorama laut. Kota yang bersuhu sekitar 22 - 33 oC ini, memiliki areal seluas 175,77 km2, Wilayah Kota Makassar terus berkembang, khususnya kearah Timur, dimana pembangunan infrastruktur seperti perluasan pelabuhan laut Makassar, Bandara Hasanuddin, jalan tol, kawasan industri Makassar dan berbagai proyek lainnya tengah dilaksanakan. Kota Makassar juga memiki obyek-obyek wisata yang cukup menarik seperti benteng Ujung pandang, pelabuhan perahu tradisional pinisi, makam Pangeran Diponegnoro, makan Sultan Hasanuddin, Taman Budaya Sulawesi, rekreasi wisata bahari, pagelaran tarian dan busana tradisional.

PADA LAMAN INI KAMI HANYA MENAMPILKAN PRATINJAU
UNTUK LEBIH LENGKAP SILAHKAN UNGGAH UNGGAH DISINI

BAB II WISATA KULINER DI PANTAI BAROMBONG MAKASSAR


BAB II
TINJAUAN UMUM
A.    Tinjauan Umum Pariwisata
Pada hakekatnya pariwisata adalah suatu proses perjalanan yang dilakukan seseorang menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya untuk sementara waktu. Alasan yang mendorong perjalanan tersebut adalah adanya berbagai kepentingan seperti kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama dan kesehatan hingga kepentingan lain seperti ingin memperoleh pengetahuan, ketertarikan pada suatu tempat serta untuk menambah pengalaman.
Istilah pariwisata erat kaitannya dengan pengertian perjalanan wisata. Perjalanan wisata diartikan sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang di luar tempat tinggalnyakarena suatu alasan tertentu dan bukan bertujuan untuk mencari nafkah atau menghasilkan upah.

PADA LAMAN INI KAMI HANYA MENAMPILKAN PRATINJAU
UNTUK LEBIH LENGKAP SILAHKAN UNGGAH UNGGAH
DISINI

BAB I WISATA KULINER DI PANTAI BAROMBONG MAKASSAR

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kota Makassar sebagai sebuah kota yang terletak pada kawasan pantai selatan  Makassar memiliki berbagai potensi yang belum sepenuhnya dikembangkan. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Makassar No. 6 Tahun 2006 RTRW Kota Makassar 2005-2015,  maka visi dan misi yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Kota Makassar 2005-2015  adalah “Kawasan Khusus Pengendalian Pantai Makassar, yang berada sepanjang ±35 km pesisir pantai Makassar”. Visi tersebut berisi tentang pengembangan kawasan secara terpadu untuk pusat bisnis dan pariwisata terpadu dan pusat olahraga terpadu yang sekaligus menjadi sentra primer baru bagian Selatan Kota ( Masri, 2007)

PADA LAMAN INI KAMI HANYA MENAMPILKAN PRATINJAU
UNTUK LEBIH LENGKAP SILAHKAN UNGGAH UNGGAH
DISINI

Sabtu, 14 Januari 2012

BAB V PERANCANGAN KAWASAN EKOWISATA ILMIAH DANAU MAWANG


BAB V
ACUAN PERANCANGAN

A.    Konsep Dasar Perancangan Makro
1.      Tapak
Berdasakan parameter yang ditentukan dalam pendekatan konsep perancangan maka Danau Mawang sesuai dengan hasil survey adalah sebagai berikut :

Gambar 5.1 Peta Kondisi Tapak
 (Sumber: Hasil Modifikasi Google Earth)
PADA LAMAN INI KAMI HANYA MENAMPILKAN PRATINJAU
UNTUK LEBIH LENGKAP SILAHKAN UNGGAH UNGGAH DISINI

BAB IV PERANCANGAN KAWASAN EKOWISATA ILMIAH DANAU MAWANG


BAB IV
PENDEKATAN KONSEP PERANCANGAN

A.    Pendekatan Konsep Dasar Makro
1.      Pendekatan Penentuan Lokasi
Lokasi penelitian ditentukan oleh potensinya untuk berkembang, ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :
a.       Sesuai dengan RUTRK
Sesuai Konsep Rencana Tata Ruang Terpadu Wilayah Metropolitan Mamminasata, Danau Mawang berada di kawasan pendidikan terpadu Samata – Bontomarannu yang berada di antara 2 perguruan tinggi besar di kawasan timur Indonesia yaitu Universitas Islam Negeri Alauddin di sebelah utara dan Universitas Hasanuddin di sebelah selatan serta pusat riset di sebelah barat.
b.      Letak lokasi
Secara administratif Danau Mawang terletak di 2 wilayah administratif yaitu Kelurahan Mawang Kecamatan Somba Opu dan Kelurahan Romang Lompoa Kecamatan Bontomarannu dengan luas danau ± 87 Ha ditambah daratan sepanjang tepian danau yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik danau antara 50 – 100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat sehingga total luas kawasan adalah ± 124 Ha (Kepres No.32 1990).
PADA LAMAN INI KAMI HANYA MENAMPILKAN
PRATINJAU
UNTUK LEBIH LENGKAP SILAHKAN UNGGAH UNGGAH
DISINI